Rabu, 14 Desember 2016

Bisnis Kemasan PT Starindo Jaya Packaging: Lolos Uji ISO hingga Berhasil Ekspor ke Singapura

Dalam industri makanan dan minuman, kemasan atau packaging merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Selain bermanfaat untuk menjaga makanan dan minuman agar tetap higienis, kemasan juga bisa menjadi salah satu media untuk melakukan branding.

Branding bisa memberikan banyak manfaat untuk sebuah perusahaan. Branding yang baik akan membuat sebuah produk dikenal masyarakat luas. Dengan begitu, diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang akan mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut.

Branding juga bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui kemasan produk makanan atau minuman. Jadi, konsumen tidak hanya menikmati produk tersebut, namun juga menaruh rasa percaya terhadap kualitas produk melalui branding yang dilakukan.

Salah satu perusahaan di bidang packaging produk yang sedang berkembang adalah Starindo. Perusahaan yang didirikan sejak tahun 2003 ini telah berkembang menjadi salah satu produsen kemasan makanan dan minuman yang maju di Indonesia.

Sebelumnya, perusahaan ini memproduksi air minum dalam kemasan dan gelas plastik. Namun seiring berjalannya waktu, perusahaan ini akhirnya memproduksi kemasan-kemasan untuk makanan seperti paper cup, mika, dan berbagai jenis kemasan makanan dan minuman lainnya.

“Awalnya kita perusahaan air minum dalam kemasan dan pembuatan gelas plastik kemudian melebar paper cup, mika, dan packaging food seperti untuk bolu dan brownies. Kita juga ada packaging minuman dan makanan,” ujar Agus Gunawan Widjaja, Area Sales Manager PT Starindo Jaya Packaging kepada indotrading.com Selasa (22/11/2016).

Perkembangan bisnis kuliner saat ini otomatis memberi dampak positif pada industri bisnis kemasan. Dilihat dari trennya, bisnis kemasan makanan dan minuman memiliki kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut Agus, branding merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Branding yang tepat akan membuat masyarakat percaya pada kualitas produk tersebut. Untuk itu, perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman wajib melakukan branding, terutama branding melalui packaging.

“Sekarang kan produk harus di-branding. Terutama makanan dan minuman itu harus di-packaging,” jelas Agus.

Buktikan Kualitas Lewat Sertifikasi ISO
Selama berkecimpung dalam dunia kemasan makanan dan minuman, PT Satrindo Jaya Packaging senantiasa berkomitmen untuk menciptakan produk-produk berkualitas. Berkat konsistensinya dalam menjaga kualitas produk, perusahaan ini telah mengantongi beberapa sertifikasi ISO (International Standard Organization). Misalnya ISO 2001, ISO 2014, serta ISO 9001.

“Kita kan sudah lolos ISO 2001 sama 2014 untuk food grade makanan dan minuman. ISO 9001 itu untuk manajemen mutu kita sudah terstandardisasi baik. Nah sementara untuk ISO yang di tahun 2014. Kan kita untuk keselamatan kerja juga sudah teruji,” kata Agus bangga.

Sertifikasi ISO yang telah diperoleh oleh PT Starindo Jaya Packaging ini berlaku secara internasional. Dengan memiliki sertifikasi ISO, berarti perusahaan tersebut telah lolos uji kelayakan mutu yang berlaku secara internasional.

Kualitas produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan asal Pati, Jawa Tengah ini memang tak perlu diragukan lagi. Terlebih lagi, perusahaan ini selalu berusaha membuat para konsumennya puas.

Harga yang dipatok untuk tiap-tiap produknya pun berbeda-beda. Semua tergantung dari spesifikasi yang diminta oleh para konsumen.

“Kalau harga tergantung spesifikasi pesanan dari pelanggan dan tergantung jenis produknya juga, konsep, dan desain,” ucap Agus.

http://news.indotrading.com/bisnis-kemasan-pt-starindo-jaya-packing-lolos-uji-iso-hingga-berhasil-ekspor-ke-singapura/




IT Master Plan, Apa dan Bagaimana Regulasinya Di Indonesia

Saat ini, penggunaan teknologi informasi (TI) di perusahaan semakin meningkat. Tidak hanya untuk proses operasional sehari-hari, tetapi juga dalam proses pengambilan keputusan. Bahkan, di beberapa sektor industri seperti perbankan dan keuangan ketergantungan pada IT sangat besar.

Untuk dapat melaksanakan pengelolaan informasi yang baik dalam suatu perusahaan diperlukan suatu sistem pengelolaan sistem informasi berbasis teknologi informasi. Pengembangan sistem informasi berbasis teknologi informasi memerlukan analisis yang menyeluruh dalam melihat permasalahan yang berkaitan dengan semua proses pengembangan sistem baik itu dari persiapan, pengembangan, implementasi dan sosialisasi serta berkaitan dengan sumberdaya yang harus dipersiapkan.

Namun demikian, perusahaan tidak bisa secara gegabah mengeluarkan investasi untuk implementasi TI.  Mereka perlu memperhitungkan cost dan benefit yang dihasilkannya. Itulah sebabnya, perusahaan membutuhkan semacam blue print — yang sering disebut IT Master Plan atau IT strategic plan — sebagai dasar perusahaan dalam mengimplementasi IT.

IT Master Plan intinya berisi rencana strategis perusahaan dalam mengimplementasi dan membangun sistem informasi. Di dalamnya memuat pedoman kebutuhan sistem informasi seperti apa yang diperlukan perusahaan.

Yang penting dicatat, IT Master Plan merupakan turunan dari business plan perusahaan. Alasannya, IT diimplementasikan  sebagai tool untuk membantu perusahaan mencapai visi dan misinya. Maka, tanpa ada visi dan misi yang jelas dari perusahaan, IT Master Plan juga tidak bisa dibangun.
Dalam penyusunan IT Master Plan terdapat tiga strategi utama, yaitu People, Process, and Technology Strategy  melakukan transformasi menuju pencapaian visi dan misi perusahaan. Penjelasan dari ketiga strategi tersebut adalah:
  • People Strategy, ditujukan untuk mengembangkan dan mengelola sumber daya manusia yang lebih efisien.
  • Process Strategy, merancang/menata/mengusulkan alur data baik manajemen maupun operasional data dalam organisasi perusahaan
  • Technology Strategy, didasarkan pada prinsip pemanfaatan dan penerapan teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Regulasi di Indonesia yang membahas perihal penyusunan IT Master Plan ditegaskan dalam Peraturan Menteri BUMN tentang panduan penyusunan pengelolaan teknologi informasi BUMN, yang terdapat pada Peraturan Menteri BUMN dengan No. PER-02/MBU/2013 Pasal 3 tentang IT Master Plan.
  • Dalam rangka penempatan dan pengembangan TI, setiap BUMN menyusun IT Master Plan paling lambat 2 tahun setelah Peraturan ini ditetapkan.
  • IT Master Plan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun dan ditetapkan oleh Direksi dengan mengacu pada Lampiran II Peraturan Menteri ini.
  • IT Master Plan disusun untuk periode 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun dan diselaraskan dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan mendukung strategi dan tujuan perusahaan.
  • Master plan dan teknologi informasi diimplementasikan dalam rencana tahunan yang menjadi bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
  • Direksi wajib melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan IT Master Plan secara berkala dan setiap tahun untuk mengetahui keberhasilan pencapaian pelaksanaan, hasil, dan tujuan IT Master Plan.
  • Hasil monitoring dan evaluasi berkala menjadi bagian dari Laporan Manajemen BUMN yang disampaikan kepada RUPS/Menteri setiap triwulan dan hasil evaluasi tahunan.
  • Direksi dapat melakukan pengkajian ulang dan melakukan perubaha IT Master Plan yang telah ditetapkan apabila diperlukan untuk mengantisipasi perubahan bisnis dan perkembangan teknologi informasi.
https://itgid.org/it-master-plan-apa-dan-bagaimana-regulasinya-di-indonesia/

Pengembangan Bisnis dan Usaha melalui penerapan sistem manajemen mutu

Di era sekarang perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan yang sangat berat karena kondisi dan situasi bisnis yang tidak menentu dimana bisnis dan usaha sangat  dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari internal maupun eksternal, untuk itu Perusahaan dituntut untuk meningkatkan daya saing atau akan merugi dan mati secara berlahan jika tidak diantisipasi oleh manajemen Perusahaan. 

Dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 adalah pilihan yang sangat bijak jika Perusahaan ingin meningkatkan kinerjanya, karena sistem manajemen mutu ini mengenalkan perencanaan dan pengendalian yang baik dengan penetapan indikator yang jelas didukung oleh seluruh sumber daya, kompetensi, kepedulian, komunikasi dan informasi, serta dengan dimilikinya operasional yang dikelola dengan sistem kepemimpinan yang baik dipastikan perusahaan akan dapat memenangkan kompetisi persaingan usaha yang ada untuk tetap eksis serta mampu berkompetisi dalam jangka panjang. 

Kami sebagai lembaga sertifikasi sistem manajemen yang memiliki kredibilitas dan integritas siap menjadi partner yang baik melalui kegiatan training dan sertifikasi dalam mengawasi jalannya proses bisnis anda menuju peningkatan bisnis dan usaha.

http://www.gci.web.id/mengenal-jenis-jenis-standar-iso/

BCA Raih 3 ISO untuk Layanan TI

WAKIL Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Armand W Hartono bersama EVP IT BCA Hermawan Thendean menerima sertifikat ISO dari Direktur SAI Global David Ngalusi dan Managing Director SGS Indonesia Guy Francois (kanan) di Jakarta, Jumat (9/12). 

Network Data Center BCA meraih 3 sertifikat ISO untuk layanan teknologi Informasi. 

Sertifikasi sistem manajemen mutu tersebut merupakan wujud nyata komitmen BCA untuk secara berkesinambungan terus meningkatkan kualitas layanan kepada nasabahnya, termasuk melalui peningkatan kualitas teknologi informasi. Sepanjang 2011 hingga kini, BCA menerapkan kebijakan Teknologi Informasi yang ditujukan untuk melayani dan memperluas lini bisnis BCA, memperkuat kinerja hardware dan infrastruktur TI, serta memelihara dan meningkatkan kemajuan tata kelola TI untuk siap memasuki era transformasi ke depan menuju era digital banking. 

http://mediaindonesia.com/news/read/82360/bca-raih-3-iso-untuk-layanan-ti/2016-12-13#sthash.eqZft6GX.dpuf

Rabu, 07 Desember 2016

Sertifikat ISO 9001:2008 - Institut Pemerintahan Dalam Negeri

IPDN melaksanakan kegiatan penyerahan Sertifikat ISO 9001 : 2008 Kepada Program Studi Manajemen Pemerintahan Fakultas Manajemen Pemerintahan yang diserahkan langsung kepada Rektor IPDN Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS.

Rektor IPDN pada sambutannya menyampaikan Keluarga Besar IPDN merasa bangga atas pencapaian yang telah dilakukan selama ini dan akan mempertahankan Sertifikat yang diberikan agar tetap bertahan dan semakin baik.

 ISO 9001:2008 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) dalam suatu perusahaan/instansi. SMM menyediakan kerangka kerja dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin instansi untuk terciptanya konsistensi dalam mencapai kepuasan pelanggan dalam konteks pelayanan prima. Pelayanan prima merupakan kunci keberlangsungan layanan dalam sebuah organisasi atau institusi. Pelayanan prima pun menjadi identitas atau jati diri pada sebuah institusi.

http://www.ipdn.ac.id/index.php/berita/10-latest/316-sertifikat-iso-9001-2008

Pertahankan ISO 9001:2008, Badan POM Perkuat Sistem Manajemen Internal.

Setelah audit surveilan sistem mutu ISO 9001:2008, tahun ini Badan POM kembali mempertahankan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Penyerahan sertifikat dilakukan secara simbolis oleh Direktur TUV SUD Indonesia, Eric Paulsen kepada Sekretaris Utama Badan POM, Reri Indriani saat exit meeting audit di Kantor Badan POM, Jakarta (05/12/2016).

Hadir dalam acara tersebut Pejabat Eselon I Badan POM selaku Deputi Manajemen Puncak, Tim Koordinator Management Representative, Tim Koordinator Auditor Internal, Ketua Tim Quality Assurance, dan Management Representative (MR) dari Unit Kerja Pusat (UKP). Sedangkan untuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar/Balai POM (BB/BPOM) seluruh Indonesia mengikuti acara melalui video conference.

Pada kesempatan tersebut Reri mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Badan POM dan BB/BPOM seluruh Indonesia sehingga dapat mempertahankan sertifikasi Sistem Manajamen Mutu ISO 9001:2008. Menurutnya beberapa poin penting yang disampaikan Auditor berupa komitmen yang kuat, peningkatan kompetensi, integritas, disiplin, etos kerja, dan antusiasme yang luar biasa sangat dirasakan di lingkungan Badan POM.

Lead Auditor TUV SUD, David Sutrisno dalam paparan hasil audit mengucapkan selamat kepada Badan POM yang telah berhasil mempertahankan Sertifikasi ISO 9001:2008. Hasil audit menunjukkan tidak ada temuan major, hanya terdapat tiga masukan rekomendasi. Pertama, perlu dilakukan integrasi antara beberapa sistem manajemen mutu yang diterapkan sehingga tidak terjadi overlap. Ke-dua kegiatan audit internal kurang optimal karena kompetensi Auditor Internal belum merata. Ke-tiga pengembangan sistem meliputi perbaikan timeline, update data, pemeliharaan struktur, dan penanganan barang sitaan.

Untuk kedepannya, Reri berharap pada audit surveilance tahun 2017, sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 sudah diterapkan. “Kita tidak akan pernah berhenti untuk berubah, karena hanya perubahan yang tidak pernah usai,” tegas Reri menutup acara.
http://www.pom.go.id/new/index.php/view/berita/12277/Pertahankan-ISO-9001-2008--Badan-POM-Perkuat-Sistem-Manajemen-Internal-.html

Selasa, 06 Desember 2016

RSUD Kota Depok Raih 3 ISO Sistem Manajemen

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok berhasil mendapatkan tiga sertifikat Internasional Standardization Organization (ISO). Seluruh ISO yang didapat tersebut terdiri dari tiga sistem manajeman yang sudah dijalankan oleh RSUD Kota Depok.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Kota Depok, Tri Astuti menjelaskan ketiga ISO yang didapat setelah dilakukan audit pada 28 hingga 29 November lalu. Pertama, ISO 9001:2008 tentang sistem manajemen mutu. Kedua, ISO 14001:2004 mengenai sistem manajemen lingkungan. Terakhir, ISO 18001:2007 tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

“Alhamdulillah, seluruh upaya yang sudah dilakukan hingga saat ini menuai hasil yang baik. RSUD berhasil mendapatkan tiga ISO,” kata Tri Astuti.

Menurut Tri, ketiga manajemen tersebut sejak awal telah diterapkan di RSUD Kota Depok, karena rumah sakit merupakan sebuah organisasi yang padat teknologi, padat informasi, padat dengan banyak orang diantaranya pasien, pekerja dan pengunjung. Selain itu, juga padat ilmu pengetahuan sehingga risiko semakin besar, baik risiko kualitas dan lingkungan.

Dengan kondisi seperti itu, maka harus diupayakan rumah sakit yang ramah lingkungan dan juga keselamatan kesehatan bagi para pekerja. Sementara, banyaknya pasien yang ditangani setiap harinya baik rawat jalan, rawat inap, emergency, operasi, labolaturium, maupun pasien lainnya.
 http://depokrayanews.com/en/2016/12/05/rsud-kota-depok-raih-3-iso-sistem-manajemen

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bersiap Menerapkan ISO 9001 : 2015





Demi tercapainya kepuasan yang melebihi harapan pelanggan melalui mutu pelayanan bandara. Dimana tahun 2016 setelah mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2008 dengan ruang lingkup PJP2U, Manajemen Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai bekerja sama dengan PT. Surveyor Indonesia menyelenggarakan pelatihan internal sistem manajemem mutu ISO 9001 : 2015.

Pelatihan kepada manajerial dan staff dilaksanakan selama 2 hari yaitu 23 - 24 November 2016 yang dibuka oleh Co. General Manager, Putu Puja Supradnyana bertempat di Hotel Novotel Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Untuk meningkatan kepuasan pelayanan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai manajemen dituntut untuk mengetahui peran dalam implementasi sistem manajemen mutu dan terciptanya inovasi pelayanan melalui peningkatan berkelanjutan (continues improvement)," ujar Putu Puja.

"Tak hanya Manajerial, staf pun harus mempersiapkan diri dalam rangka migrasi implementasi sistem menajemen mutu standar ISO 9001 : 2008 ke standar ISO 9001 : 2015 yang menerapkan pendekatan pemikiran berbasis risiko dalam mengelola mutu," tutupnya.

http://bali-airport.com/detail/berita/bandara-i-gusti-ngurah-rai-bersiap-menerapkaniso-9001--2015#sthash.F57aFBCO.dpuf

Sertifikasi ISO 14001:2004