Persyaratan yang ditentukan dalam ISO 22301: 2012 adalah umum dan dimaksudkan untuk dapat diterapkan pada semua organisasi, atau bagiannya, terlepas dari jenis, ukuran, dan sifat organisasi. Luasnya penerapan persyaratan ini tergantung pada lingkungan operasi organisasi dan kompleksitas.
Business Continuity Management adalah framework sistem dalam organisasi sebagai upaya melakukan pemulihan bisnis dan aktivitasnya ketika krisis atau bencana dirasakan pada organisasi tersebut. Business Continuity Management memiliki serangkaian proses manajemen yang komprehensif, mulai dari perangkat kebijakan, prosedur kerja, serta dokumen informasi lainnya yang relevan terhadap bisnis. Praktek Business Continuity Management pada organisasi akan menyiapkan perangkat sistem yang meliputi perangkat pekerja, alat, metode, standar aktivitas dalam melakukan antisipasi terhadap krisis atau bencana yang dirasakan oleh organisasi.
ISO 22301 sebagai sistem manajemen keberlangsungan bisnis merupakan jurus jitu untuk kelangsungan bisnis Anda. Business Continuity Management sampai saat ini masih menjadi tolok ukur di dalam organisasi yang menetapkan sistem antisipasi terhadap gangguan krisis atau bencana. Bencana atau krisis yang dimaksud adalah kondisi di luar normal yang berpotensi mengentikan bisnis organisasi, seperti:
- natural disaster: banjir, gempa bumi, angin topan;
- man made disaster: perperangan, sabotase, terorisme, kebakaran akibat manusia;
- business process failure: kegagalan dalam mengeksekusi proses;
- utility failure: kegagalan supply listrik, sistem pendinginan;
- equipment failure: kegagalan mesin produksi utama;
- governmental issue: pemogokan, embargo ekonomi;
- penyebaran penyakit menular;
- dsb.

Organisasi yang tidak memiliki rencana dalam disaster recovery, akan membutuhkan waktu pemulihan lebih lama untuk menjalankan bisnis kembali normal
Prinsip pengembangan Business Continuity Management adalah manajemen risiko atau risk management. Kerangka dalam menentukan tingkat risiko organisasi dalam melakukan skenario-skenario dan antisipasi terhadap krisis bisnis adalah dengan merancang skema rencana mitigasi risiko. Tentu saja hal ini membutuhkan waktu penetapan mitigasi risiko yang ditetapakan bersama oleh process owner.
Manfaat dari penetapan Business Continuity Management System ISO 22301 adalah:
- mampu mengelola risiko terhadap potensi-potensi krisis bisnis organisasi
- mengembangkan kesadaran dan kepedulian karyawan dalam kontribusi BCM
- menjaga konsistensi kelangsungan bisnis ketika memasuki masa krisis
- menjaga produktivitas proses bisnis dari setiap lini manajemen
- meningkatkan wawasan dalam mengantisipasi potensi-potensi krisis bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar